Dibalik kelezatannya, ternyata es pisang ijo memiliki asal usul yang berasal dari cerita rakyat yang melegenda, lho. Buat kamu yang pengen tahu, yuk, langsung simak ceritanya di bawah ini.Alkisah, Pulau Sulawesi hiduplah seorang raja yang dikenal kejam dan tanpa belas kasih. Nggak ada satu pun warga yang berani melawan perintahnya. Pada suatu hari, salah satu juru masak kerajaan yang bernama Ijo, melakukan sebuah kesalahan yang fatal. Ia telah menyajikan suguhan makanan yang kurang cocok di lidah sang raja.Sang yang raja yang naik pitam , akhirnya mengancam akan menghukum mati juru masak tersebut di depan rakyatnya. Tak kehabisan akal, juru masak tersebut segera mengajukan sebuah penawaran menarik kepada sang raja.
Sang juru masak mengetahui bahwa sang raja sangat menyukai pisang, Ijo kemudian menawarkan untuk membuat sebuah resep olahan pisang terlezat kepada sang raja. Tawaran tersebut pun diterima oleh sang raja. Ijo pun membuat sebuah kudapan pisang yang dibalut dengan adonan tepung berwarna hijau yang disajikan bersama kuah fla kental yang gurih. Tak disangka-sangka, sang raja sangat menyukai olahan pisang ijo olahan tersebut. Ijo akhirnya selamat dari hukumannya, bahkan sang raja memberikan penghormatan dengan memberikan nama Pisang Ijo oleh sang raja.ya! Itu hanyalah cerita rakyat yang diceritakan turun temurun dari kakek nenek moyang kita. Sayangnya, hingga saat ini memang belum diketahui secara pasti darimana asal usul es pisang hijau yang menggugah selera para penikmatnya tersebut. Beberapa sumber mengatakan bahwa, bagi orang bugis-Makassar warna hijau melambangkan keanggunan dan juga merupakan warna sakral. Sedangkan dari sisi psikologi warna hijau memberikan rasa nyaman dan damai.Kisah di atas tentu saja hanya karangan belaka sebagaimana diakui Daeng Ipul dalam tulisannya. Jika saja Pisang Ijo sudah ada sejak jaman dahulu, namanya mungkin bukanlah Pisang Ijo. Bisa saja Utti Kudara (Bugis) atau Unti Moncongbulo (Makassar). Belum ada sumber jelas bagaimana asal muasal makanan ini, yang pasti Pisang Ijo merupakan sebuah proses perkembangan dari menu Pallu Butung.
Terlepas dari sejarah tentangnya, Pisang Ijo tidak hanya mewakili cita rasa tetapi juga melambangkan sebuah keanggunan sekaligus energi. Pisang Ijo yang lezat menurut saya yang terbuat dari pisang kepok atau utti manurung yang dikukus, menyisakan sedikit rasa sepat dengan tekstur yang tidak terlalu lembut tapi juga tidak keras, yang dilapisi dengan adonan tepung yang kenyal namun tidak lengket dengan aroma pandan yang khas. Lalu dipadu dengan fla atau bubur sumsum dengan gurih santan bukan dominan rasa tepung, tidak lupa sirup DHT dengan manis dan aroma khasnya.
Bagi orang Bugis-Makassar, hijau adalah sebuah lambang keanggunan, malabbiri. Hijau adalah warna sakral. Dari sisi psikologi, hijau memberikan rasa damai bagi yang melihatnya. Perpaduan hijau, putih dan sedikit merah membuat pisang ijo memang terlihat sangat menarik, posisinya bisa diadu dengan dessert internasional. Dalam ilmu gizi, pisang sebagai bahan utama pisang ijo, diyakini sebagai sumber gizi yang paling lengkap dan mengandung kalori yang cukup untuk menghasilkan energi dan menjaga stamina. Pisang juga dipercaya dalam melancarkan peredaran darah dan menormalkan fungsi jantung.
Sang juru masak mengetahui bahwa sang raja sangat menyukai pisang, Ijo kemudian menawarkan untuk membuat sebuah resep olahan pisang terlezat kepada sang raja. Tawaran tersebut pun diterima oleh sang raja. Ijo pun membuat sebuah kudapan pisang yang dibalut dengan adonan tepung berwarna hijau yang disajikan bersama kuah fla kental yang gurih. Tak disangka-sangka, sang raja sangat menyukai olahan pisang ijo olahan tersebut. Ijo akhirnya selamat dari hukumannya, bahkan sang raja memberikan penghormatan dengan memberikan nama Pisang Ijo oleh sang raja.ya! Itu hanyalah cerita rakyat yang diceritakan turun temurun dari kakek nenek moyang kita. Sayangnya, hingga saat ini memang belum diketahui secara pasti darimana asal usul es pisang hijau yang menggugah selera para penikmatnya tersebut. Beberapa sumber mengatakan bahwa, bagi orang bugis-Makassar warna hijau melambangkan keanggunan dan juga merupakan warna sakral. Sedangkan dari sisi psikologi warna hijau memberikan rasa nyaman dan damai.Kisah di atas tentu saja hanya karangan belaka sebagaimana diakui Daeng Ipul dalam tulisannya. Jika saja Pisang Ijo sudah ada sejak jaman dahulu, namanya mungkin bukanlah Pisang Ijo. Bisa saja Utti Kudara (Bugis) atau Unti Moncongbulo (Makassar). Belum ada sumber jelas bagaimana asal muasal makanan ini, yang pasti Pisang Ijo merupakan sebuah proses perkembangan dari menu Pallu Butung.
Terlepas dari sejarah tentangnya, Pisang Ijo tidak hanya mewakili cita rasa tetapi juga melambangkan sebuah keanggunan sekaligus energi. Pisang Ijo yang lezat menurut saya yang terbuat dari pisang kepok atau utti manurung yang dikukus, menyisakan sedikit rasa sepat dengan tekstur yang tidak terlalu lembut tapi juga tidak keras, yang dilapisi dengan adonan tepung yang kenyal namun tidak lengket dengan aroma pandan yang khas. Lalu dipadu dengan fla atau bubur sumsum dengan gurih santan bukan dominan rasa tepung, tidak lupa sirup DHT dengan manis dan aroma khasnya.
Bagi orang Bugis-Makassar, hijau adalah sebuah lambang keanggunan, malabbiri. Hijau adalah warna sakral. Dari sisi psikologi, hijau memberikan rasa damai bagi yang melihatnya. Perpaduan hijau, putih dan sedikit merah membuat pisang ijo memang terlihat sangat menarik, posisinya bisa diadu dengan dessert internasional. Dalam ilmu gizi, pisang sebagai bahan utama pisang ijo, diyakini sebagai sumber gizi yang paling lengkap dan mengandung kalori yang cukup untuk menghasilkan energi dan menjaga stamina. Pisang juga dipercaya dalam melancarkan peredaran darah dan menormalkan fungsi jantung.
Cucuru Bayao
Salah satu bagian paling menyenangkan dari hajatan pernikahan adalah banyaknya hidangan yang tersaji. Dalam masyarakat Bugis Makassar, hidangan biasanya tersaji di dalam bosara’. Bosara’ merupakan wadah khusus yang digunakan untuk menyajikan kue-kue tradisional Bugis Makassar. Menariknya kue-kue yang tersaji biasanya hanya dijumpai saat itu saja dan jarang dijumpai pada waktu lain. Karena setiap kue tersebut mengandung makna filosofi bagi pernikahan itu sendiri. Mungkin itu sebabnya kue pernikahan selalu terasa manis.
Ada lagi kue yang sangat manis bernama cucuru bayao. Jika orang yang mengerti bahasa makassar mendengar nama kue yang satu ini pasti sudah mengetahui bahan dasar kue ini yakni dari bayao=telur. Cucuru bayao adalah kue khas Pangkep yang rasanya sangat manis dan dapat dengan mudah di dapatkan pada acara-acara tertentu seperti pernikahan yang berlangsung di kabupaten Pangkep.Kue ini dibuat dari puluhan kuning telur, kenari, dan gula pasir murni. Rasa yang sangat manis dan aroma yang kuat adalah ciri khas dari kue berwarna kuning ini. Rasa manis ini merupakan simbol dari harapan pasangan yang menikah agar nantinya mereka mampu mengarungi bahtera rumah tangga dengan penuh kebahagiaan. Tapi ada juga yang mengatakan bahwa perempuan yang memakan kue ini di sebuah pesta pernikahan, maka jodohnya akan segera datang. Entahlah, itu tergantung kepercayaan setiap orang.
Kue Cucuru Bayao adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kue Cucuru Bayao mengandung energi sebesar 323 kilokalori, protein 4,6 gram, karbohidrat 53,8 gram, lemak 10,5 gram, kalsium 69 miligram, fosfor 2 miligram, dan zat besi 1,8 miligram. Selain itu di dalam Kue Cucuru Bayao juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,03 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Kue Cucuru Bayao, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Kue Cucuru Bayao :
Nama Bahan Makanan : Kue Cucuru Bayao
Nama Lain / Alternatif : Kue Telur
Banyaknya Kue Cucuru Bayao yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Kue Cucuru Bayao yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Kue Cucuru Bayao = 323 kkal
Jumlah Kandungan Protein Kue Cucuru Bayao = 4,6 gr
Jumlah Kandungan Lemak Kue Cucuru Bayao = 10,5 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Kue Cucuru Bayao = 53,8 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Kue Cucuru Bayao = 69 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Kue Cucuru Bayao = 2 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Kue Cucuru Bayao = 1,8 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Kue Cucuru Bayao = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kue Cucuru Bayao = 0,03 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Kue Cucuru Bayao = 0 mg
Khasiat / Manfaat Kue Cucuru Bayao : - (Belum Tersedia)
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Makanan khas tradisional ini yang berasal dari Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan. Di Jawa cemilan ini lebih dikenal dengan nama kue cucur. Untuk resep membuat Cucuru Bayao, admin bagikan dibawah ini.
Cara Membuat Cucuru Bayao
Bahan-bahan:
25 gr tepung terigu protein sedang
25 gr kenari
10 kuning telur
3 tetes pewarna kuning
Perendam:
300 ml air
250 gr gula pasir
1 buah jeruk nipis, ambil airnya
¼ sdt vanili
Cara Membuat:
Campurkan kuning telur dan pewarna kuning, aduk rata, tambahkan tepung terigu, aduk rata, masukkan adonan ke dalam cetakan kue mangkuk yang telah diolesi sedikit minyak. Kukus di atas api kecil hingga setengah matang, hias dengan kenari lalu kukus lagi sampai matang, angkat.
Perendam: didihkan air, gula, air jeruk nipis dan vanili. Sisihkan.
Lepaskan kue yang sudah dingin dari cetakan lalu masukkan ke dalam air perendam, angkat lalu hidangkan.
sumber:[Nur Fadhilah Sophyan]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar